Friday, March 13, 2009

[Lingk] asma dan pekerjaan (fwd)

---------- Forwarded message ----------
Date: Sat, 31 Jul 1999 09:12:27 -0400
From: rasa-l-admin@...
To: Radio Suara Amerika <rasa-l@...>
Subject: asma dan pekerjaan

Penyakit asma dan pekerjaan
Disiarkan: 28 juli, 1999
---------------------------------------------------

Asma adalah salah penyakit kronis paling umum yang diderita satu dari
tiap 20 orang dewasa. Sebuah studi baru yang dimuat dalam majalah
kedokteran LANCET menyebut dari lima sampai 10% kasus asma boleh-jadi
diperoleh atau diperburuk akibat terdedah (terekspos) di tempat kerja.

Temuan ini diperoleh dari analisis hasil kuestioner atas hampir 16 ribu
orang umur 20 sampai 44 tahun, yang dipilih secara acak dari penduduk di
12 negara Eropa, Amerika Serikat dan Selandia Baru.

Seorang di antara pelaksana studi, Dr Josep Anto dari Institut
Penelitian Medis Kota Barcelona, Spanyol, mengatakan, analisis
menunjukkan risiko berlebihan terhadap penyakit asma berkaitan dengan
terekspos berat pada debu biologis dan mineral, gas dan asap. Katanya:

"Jika kita dapat mencegah semua ekspos yang berkaitan dengan pekerjaan
yang menyebabkan atau mengabadikan asma, kita dapat mengurangi proporsi
asma aktif sampai 10% di kalangan penduduk."

Asma disebabkan pembengkakan yang mengakibatkan penyempitan saluran
pernapasan dan menghasilkan dahak kental, sehingga pernapasan semakin
sulit. Dr Anto mengatakan, lapangan kerja di mana seorang pekerja
berisiko besar mendapat asma adalah : pertanian, pengecatan,
pembersihan, dan industri plastik.

Studi juga menunjukkan, risiko besar terkena asma terdapat dalam pabrik
tesktil, kimia, konstruksi, pertambangan, pengelasan, pemanggangan dan
produksi logam. Ibu rumah-tangga juga menghadapi risiko kecil terkena
asma.

Namun, temuan ini dipertanyakan oleh dokter Amerika, Emil Bardana dari
Oregon Health Science University. Ia mengatakan, jawaban terhadap
kuestioner sering tidak tepat. Ia mengeritik kegagalan studi tadi untuk
membedakan antara orang yang mendapat asma di pekerjaan dan orang yang
sudah menderita asma dan diperburuk keadaannya karena terekspos di
pekerjaan. Dr Emil Bardana :

"Yang paling sering saya lihat adalah penderita asma non-pekerjaan, yang
barangkali bekerja di bidang industri di mana terdapat asap,
harum-haruman atau bau-bauan, atau apa saja yang dapat menyebabkan asma
mereka memburuk untuk sementara. Ini sama-sekali berbeda dari orang
yang mendapat asma akibat bekerja sebagai tukang cat, misalnya."

Dr Anto mengatakan, risiko asma yang berkaitan dengan pekerjaan selama
ini dipandang enteng dan studinya memberi penilaian baru dan penting
mengenai risiko itu.

Dr Bardana bersama rekan-rekannya mengatakan, penelitian mereka
menekankan bahwa asma yang berkaitan dengan tempat kerja harus menjadi
isu kesehatan masyarakat di negara-negara industri.

Wicaksana
jwica1@...

No comments: