Sunday, March 22, 2009

Rawa Desa Tungkaran dan ecocom9


Rawa Desa Tungkaran dan ecocom9 (created by Nana CL)


Sekilas jejak...


Rawa Desa Tungkaran. Ehmm..., aku jadi ikut-ikutan tertarik untuk mengulas tentang rawa lebak yang satu ini. Bagaimana tidak, teman-teman yang ngambil mata kuliah Ekologi Lahan Basah aza lagi marak-maraknya mengupas hal-hal yang berkaitan tentang rawa lebak di Desa Tungkaran. Apa lagi aku yang skripsinya berkaitan langsung dengan rawa ini.

Sebenarnya bukan cuma aku yang lagi bersentuhan dengan topik rawa lebak, khususnya rawa di Desa Tungkaran, melainkan ada 9 orang. Sehingga salah satu penyebab nama blog tim kami yakni ecocom9.blogspot.com adalah karena jumlah kami yang ada 9 orang dan dibuat pada tahun 2009. Anggota ecocom9 antara lain Virgina Maria Louisa, Nida Humaida, Siti Hanifah Al Fitri, Fathul Jannah, Siam Melina, M. Arsyad Ghani, Riana Satriani NP, Sofia Ainurridha, dan aku sendiri Nana Citrawati Lestari.

Oops..., jadi banyak ngomongin ecocom9-nya nih ketimbang rawa desa Tungkarannya. Oke deh, aku lanjutin aza sama pokok bahasan yang sempat melenceng sedikit tadi.



Rawa Desa Tungkaran


Rawa ini bertempat di Kecamatan Martapura Kalimantan Selatan, tepatnya di Desa Tungkaran. Rawa ini belum mempunyai nama serta belum banyak dijadikan sebagai objek penelitian. Para penduduk setempat pun ketika ditanya mengenai nama rawa tersebut belum ada yang memberikan jawaban pasti. Karena rawa ini berlokasi di Desa Tungkaran maka oleh penduduk setempat rawa ini pun sering disebut dengan Rawa Desa Tungkaran.

Rawa ini termasuk ke dalam jenis rawa lebak karena waktu musim penghujan kedalaman airnya di atas 50 cm. Banyaknya air tergantung pada besarnya curah hujan. Rawa lebak merupakan wilayah daratan yang mempunyai genangan hampir sepanjang tahun, minimal selama tiga bulan dengan tinggi genangan minimal 50 cm. Rawa lebak secara khusus diartikan sebagai kawasan rawa dengan bentuk wilayah berupa cekungan dan merupakan wilayah yang dibatasi oleh satu atau dua tanggul sungai (levee) atau antara dataran tinggi dengan tanggul sungai. Bentang lahan rawa lebak menyerupai mangkok yang bagian tengahnya paling dalam dengan genangan paling tinggi. Semakin ke arah tepi sungai atau tanggul semakin rendah genangannya. Pada musim hujan genangan air dapat mencapai tinggi antara 4-7 meter, tetapi pada musim kemarau lahan dalam keadaan kering, kecuali dasar atau wilayah paling bawah. Pada musim kemarau muka air tanah di lahan rawa lebak dangkal dapat mencapai > 1 meter sehingga lebih menyerupai lahan kering (upland).

Rawa di desa Tungkaran kaya akan flora-flora rawa pada umummnya. Di rawa ini dapat ditemukan berbagai jenis tumbuhan air, seperti Bakung, Kangkung, Kiambang, Kiapu (Kayapu), Ilung (Eceng gondok), Purun tikus, Bundung ganal, Babarasan, Papadasan, Genjer, lumut air, rumput-rumputan air, dan masih banyak tumbuhan lain yang belum terdefinisikan. Lahan rawa yang didominasi oleh jenis tumbuhan seperti ini disebut rawa non hutan.





No comments: